Kamis, 08 Maret 2012

Target Kerja Pemerintah yang Harus Kita Awasi

Sering kali setiap akhir tahun kita baca atau kita lihat di media massa, baik pejabat pemerintah atau ekonom membicarakan target pertumbuhan PDB untuk tahun berikutnya. Otak kebanyakan orang dipenuhi oleh pikiran pertumbuhan PDB. Hal seperti itu akibat dari dominannya pengaruh buku teks ilmu ekonomi konvensional (neo klasik maupun keynesian). Dalam buku teks itu perekonomian makro digambarkan atau dianalogikan sebagai pabrik raksasa. Kalau produksi meningkat maka kita akan sejahtera. Demikian juga kalau PDB meningkat. Itulah pengaruh buku teks ekonomi konvensional dalam banyak benak orang. Maka wajar kalau otak kebanyakan ekonom dan pejabat pemerintah didominasi oleh target pertumbuhan PDB dan investasi. 

Padahal kalau kita bicara makro ada produksi ada konsumsi. Buku teks ekonomi konvensional itu menggunakan cara berpikir mikro untuk diterapkan pada tataran makro. Hasilnya memang mengecewakan bagi pengelolaan ekonomi makro (publik). Pendekatan pengelolaan perekonomian makro dengan prinsip akuntansi sebagaimana ditawarkan oleh teori ekonomi makro biososioekonomi belum dikenal luas. Menurut biososioekonomi perekonomian makro bukan seperti pabrik raksasa tetapi seperti bank raksasa dengan aset dan liabilitas yang terdefinisi dengan jelas. Semua aset individu adalah liabilitas bagi publik. Kalau semua aset individu adalah liabilitas maka menggenjot PDB sama dengan menggenjot liabilitas.

Kemampuan keuangan pemerintah dalam mengatasi liabilitas publik atau masalah bukan terletak pada tingginya pertumbuhan PDB dan nominal penerimaan pajak tapi pada tax ratio (nisbah pajak) yaitu jumlah pajak yang diterima dibagi total PDB pada tahun yang bersangkutan. Semakin kecil tax ratio semakin kecil pula kemampuan keuangan pemerintah dalam mengatasi liabilitas publik (dan berbagai masalah). Perlu diingat tax ratio kita masih rendah yaitu 12,3% (2011). Tahun 2002 pernah mencapai 13%. Angka 13% ini pun tergolong rendah, negara tetangga pada tahun yang sama bisa mencapai 17%.

Maka kalau target dan rencana ekonomi pemerintah masih terpaku pada pertumbuhan PDB berarti tindakannya tidak tepat sasaran. Kita juga harus mengawasi target peningkatan tax ratio yang harus dicapai pemerintah. Dengan naiknya tax ratio berarti ada peningkatan kemampuan keuangan pemerintah dalam mengatasi liabilitas publik dan masalah.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.   

3 komentar:

  1. iseng" baca ramalan satrio piningit malah nyasar ke sini...
    tapi gpp deh... setidaknya nyasar ke tempat yang benar...

    salam kenal om :D

    BalasHapus
  2. btw, om... saya mau belajar donk...
    kayaknya idenya om nih boleh juga...

    kalau boleh, saya mau denger konsep lengkap biososioekonomi baru om...

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas kunjungannya. Untuk belajar teori ekonomi makro biososioekonomi silakan baca semua tulisan yang berlabel biososioekonomi, ekonomi, dan herucakra society. Orang yang memahami akuntansi akan lebih mudah belajar biososioekonomi.

    BalasHapus