Minggu, 28 Oktober 2012

Kaum Muda, Pembaharuan, dan Persatuan

Postingan hari ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Oleh karena itu tulisan kali ini dikhususkan untuk refleksi Sumpah Pemuda.

Indonesia merdeka tak bisa dilepaskan dari peran kaum muda yang menyelenggarakan konggres pemuda dan menghasilkan Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa persatuan dan kini termasuk salah satu bahasa yang banyak dipakai di blog Wordpress. Itulah karya generasi muda cerdas angkatan 1928 yang patut dilanjutkan dengan prestasi kaum muda sekarang sesuai situasi dan kondisi saat ini.

Kini kaum muda dihadapkan pada situasi bayang-bayang krisis ekonomi global dan krisis ideologi kapitalisme. Sementara itu meski PDB Indonesia tumbuh, bukan berarti ekonomi Indonesia sudah aman. Rasio Gini Indonesia menembus angka 0,41 yang menunjukkan melebarnya kesenjangan pendapatan penduduk Indonesia. Sementara itu kebanyakan ekonom masih terbelenggu textbook ekonomi konvensional yang mengejar pertumbuhan PDB namun melupakan keseimbangan dan akuntansi. Ekonomi publik dikelola dengan mengabaikan prinsip-prinsip akuntansi yang sehat dan pruden. Pengejaran pertumbuhan PDB jelas bertentangan prinsip keseimbangan. Sebagai analoginya peningkatan pertumbuhan populasi penduduk akan mengancam keseimbangan ekologis. Kalau mau seimbang seharusnya peningkatan populasi penduduk adalah 0% dan peningkatan PDB 0% atau mendekati 0%. Nol adalah angka yang netral, lebih dari nol akan mengganggu keseimbangan.

Sementara itu di dalam negeri masih ada orang-orang yang mengkhianati Sumpah Pemuda dengan melontarkan isu kesukuan untuk memecah belah bangsa. Satu bangsa, bangsa Indonesia, dan satu tanah tumpah darah Indonesia adalah dua hal hasil Sumpah Pemuda yang tidak boleh dilupakan, tidak boleh dikhianati.

Sebagaimana generasi muda cerdas angkatan 1928 yang telah menghasilkan karya luar biasa seharusnyalah generasi muda sekarang bisa menghasilkan karya yang bisa memajukan dan menjaga persatuan Indonesia bukan malah mundur ke belakang ke era sebelum 28 Oktober 1928.

Memang kita dihadapkan pada situasi dan praktek birokrasi yang tidak sehat. Kaum muda dengan kecerdasan, semangat, dan jiwa mudanya dituntut untuk ikut serta berpartisipasi memperbaiki keadaan dengan melakukan pembaharuan paradigma ekonomi dan budaya birokrasi yang berorientasi melayani. Di tengah berbagai masalah itu tentu kita tetap optimis adanya secercah cahaya dan harapan di masa datang untuk situasi yang lebih baik.

Munculnya pejabat baru seperti Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru yang notabene masih berusia relatif muda adalah salah satu contoh munculnya orang-orang yang membersitkan secercah harapan. Meski prestasinya untuk kemajuan DKI belum terbukti tetapi prestasinya di jabatan lama cukup bagus dan teruji. Kaum muda harus bisa ikut menjaga persatuan Indonesia sembari berperan memperbaharui hal-hal yang tidak baik menjadi lebih baik.

Dengan segala kekurangan dan kelebihan saya, saya telah memberanikan diri merumuskan teori ekonomi makro baru suatu teori ekonomi jalan tengah atau jalan ketiga yang pro rakyat dan publik guna memperbaiki ekonomi publik dan rakyat. Perumusan itu bukan tanpa tantangan dan sinisme, namun demi publik dan rakyat kita tidak boleh mundur dari komentar miring dan sinis. Di situlah pentingnya peran jiwa dan semangat muda yang pantang menyerah menghadapi rintangan.

Ke depannya kita tetap menjaga persatuan Indonesia. Tanah tumpah darah kita adalah Indonesia, kita harus ingat dan camkan itu. Jangan terjebak agitasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang merasa tanah airnya bukan Indonesia. Dalam usia sangat muda yaitu 35 tahun, satrio piningit (sp) harus menyatakan ketegasannya. Akan tetapi sp tetap mempertahankan Indonesia tanah airnya meskipun ia berasal dari kerajaan besar di Nusantara di masa lalu yang jaya, kaya, dan dermawan (penuh kegotongroyongan). Sp merasa berhutang budi terhadap NKRI (Mengapa Saya Menerima NKRI dan Pancasila http://www.satriopiningitasli.com/2011/05/mengapa-saya-menerima-nkri-dan.html?m=1) Oleh karena itu persatuan Indonesia harus dipertahankan sampai kapan pun. Satu tanah air, Indonesia.

Momentum peringatan Sumpah Pemuda ini harus kita jadikan saat yang tepat untuk mawas diri apakah kita sudah menjaga persatuan serta berpartisipasi pada kemajuan Indonesia? Marilah menjadi negarawan dan warga negara yang baik yang tidak melupakan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Artikel Terkait

http://www.satriopiningitasli.com/2011/10/refleksi-sumpah-pemuda-persatuan-bangsa.html?m=1

http://www.satriopiningitasli.com/2010/10/harapan-bangsa.html?m=1

http://www.satriopiningitasli.com/2009/10/di-mana-posisi-kaum-muda-dalam.html?m=1

Minggu, 21 Oktober 2012

Internet dan Demokrasi dalam Pengalaman Saya

Banyak yang mengakui bahwa internet atau media internet telah berperan dalam kehidupan demokrasi, baik demokrasi politik maupun demokrasi ekonomi. Dalam tulisan saya kali ini saya hanya ingin sharing pengalaman pribadi saya.

Dalam hidup pribadi saya, media internet telah membantu dan memperlancar usaha saya sehingga saya tidak hanya bisa survive tetapi tetapi juga memiliki penghasilan yang memadai. Iklan melalui internet jauh lebih murah dari media cetak, tentu hal semacam ini sesuai dengan salah satu prinsip demokrasi ekonomi, bisa diakses mudah dan murah bagi pelaku usaha kecil.

Tentu demokrasi ekonomi tidak hanya kebebasan berusaha dan akses murah kepada calon pelanggan tetapi juga penentangan terhadap pewarisan kekayaan berlimpah secara damai. Dalam hal yang terakhir ini pun media internet juga telah banyak berperan dan membantu saya menyebarluaskan teori ekonomi makro baru biososioekonomi yang otomatis juga demokrasi ekonomi. Empat tahun lalu saya mulai aktif menulis di blog ini. Melalui blog ini, fb (haniputranto) dan twitter (haniputranto) inilah gagasan biososioekonomi dan demokrasi ekonomi tersebar.

Tentu media internet juga berperan dalam demokrasi politik. Tulisan sederhana saya kali ini sekedar sharing untuk merayakan 4 tahun usia blog ini. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang telah ikut menyebarluaskan blog ini. Marilah kita menggunakan media internet secara bijaksana untuk kebenaran, perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan umum.

Minggu, 14 Oktober 2012

Ekonomi Jalan Tengah ala Warren Buffet

Beberapa tahun lalu menjelaskan ekonomi jalan tengah atau ekonomi jalan ketiga tidaklah mudah. Bukan saja karena tidak semua orang adalah cerdas atau memiliki intelektualitas memadai tetapi juga karena pengaruh media konvensional (cetak dan tv) yang turut menyebarkan kesinisan terhadap ekonomi jalan tengah tersebut sebagai ekonomi setengah-setengah yang bukan ini atau bukan itu.
Menurut mereka yang sinis itu ekonomi jalan tengah yang setengah-setengah itu tidak ada ukurannya, jadi tidak bisa dipakai pedoman. Tidak mudahnya menjelaskan ekonomi jalan tengah itu juga diakui rekan-rekan yang bekerja di PUSTEP UGM waktu itu.

Akan tetapi seiring bergulirnya waktu dan tersedianya internet sebagai media alternatif dan dengan adanya berbagai macam peristiwa maka ekonomi jalan tengah menjadi lebih mudah dijelaskan.

Apa yang terjadi dengan Warren Edward Buffet bisa saya pakai untuk menjelaskan ekonomi jalan tengah. Mengenai Warren Buffet pernah saya singgung di Blog ini. Warren Buffet adalah orang yang kaya dari investasi di pasar saham. Namun kekayaannya yang akan ia bagikan kepada orang lain jauh lebih besar dari yang ia berikan kepada anak cucunya. Dalam hal ini ekonomi jalan tengah tidak anti bisnis privat termasuk investasi di bursa saham. Tetapi juga menuntut income publik yang tinggi dari derma, pajak, dan daur ulang kekayaan pribadi. Dengan tidak mewariskan sebagian besar hartanya kepada anak-cucunya sendiri, Warren Buffet sebenarnya telah memenuhi tuntutan teori ekonomi makro biososioekonomi, ekonomi jalan tengah. Ekonomi jalan tengah bukanlah ekonomi berkerangka dasar neolib dengan memberi gincu CSR sebesar 2,5% dari laba. Harta yang disumbankan Buffet jauh lebih besar dari sekedar 2,5%. Dari penjelasan ini jelas ekonomi jalan tengah itu bukan ekonomi
yang setengah-setengah dan yang tidak tegas. Secara matematika sederehana dapat dikatakan kalau laba yang diambil individu sebesar 100 maka yang dikembalikan juga 100 bukan 2,5 seperti yang dilakukan CSR. Apa yang dilakukan Buffet bisa mendekati 100% karena Buffet adalah orang bukan perusahaan di mana orang juga bersifat homo socius tapi perusahaan tidak bisa berubah menjadi lembaga sosial.

Tentu kekayaan hibah dari Buffet seharusnya dikelola sesuai kaidah biososioekonomi bukan dikelola secara konvensional.

Semoga penjelasan sederhana ini bisa dimengerti. Semoga semakin banyak orang kaya berbagi harta dengan persentase yang lebih besar dari Buffet, ingatlah Anda yang kaya bahwa Anda adalah orang bukan perusahaan. Orang seharusnya lebih dermawan dari pada perusahaan.

Artikel Terkait
e
Cara Gampang Gandakaen Uang ala Warren Buffet. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/07/22074789/Cara.Gampang.Gandakan.Uang.Ala.Warren.Buffett

Semoga Semakin Banyak Orang Kaya Berbagi Harta. http://www.satriopiningitasli.com/2012/02/semoga-semakin-banyak-orang-kaya.html

Ekonomi Jalan Ketiga Dalam Bahasa Sederhana. http://www.satriopiningitasli.com/2011/11/ekonomi-jalan-ketiga-dalam-bahasa.html?m=1

Tiga Alasan Mengapa Biososioekonomi adalah Ekonomi Jalan Ketiga. http://www.satriopiningitasli.com/2010/11/tiga-alasan-mengapa-biososioekonomi.html